<body bgcolor="#F3F4F7" leftmargin="0" topmargin="0" rightmargin="0" bottommargin="0" onLoad="MM_preloadImages ('http://i1110.photobucket.com/albums/h441/sajakmasisir/jpg/banner_4ganti.gif')"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5375152\x26blogName\x3dSajak+Masisir+(Blog+Beranda)\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://blogberanda.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://blogberanda.blogspot.com/\x26vt\x3d-7674209251681268987', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 






 
Salam, Selamat datang di Komunitas Sajak Masisir  

Dikirim 30.4.07    
KARMA 

kental engkau dengan makian berterus tanpa perhentian, seraya disanggah itu detak-detak tak terdengar padahal gemuruh usang berdentang kembali sebaris-sebaris bergerak lagi setatih-setatih mengaisi keraguan terus tertahan oleh budaya membatu oleh keberanian meragu. pintar engkau tersenyum di balik tirai-tirai kemelut, di atas dalih-dalih usang yang sekarang ternikmati.

sajak-sajak lelah bertekuk mengingatkanku akan romusa papah, pesakitan terbuang dan salju yang tak sanggup turun di tahun ini. carilah kebahagiaan pada tubuh sakit pada cerita air pada getir sayatan basah memekik lengking berlarian tanpa arah. siangi rindu surat-surat elektronik terkirimkan di malam rajam dan tubuhmu kembali mengaisi guncangan keinginan tertahan.

ini semua tentang laut, batu, kayu, awan, dan angin yang sengaja kuciptakan karena merpati mengendap begitu akut oleh masa lalu hingga pembunuhan perlahan sebidik-sebidik terlakukan begitu saja layaknya tubuh tak berdarah nafas tak berhembus dan bibir terus bersiul malas. berkata beriringan tentang air mata tak surut, engkau itu tergeletak pasrah di atas permohonan membugang dan aku menyautinya dengan segala penyesalan tidak henti hingga tak kunikmati lagi derita mendera berulang ini berputar entah berapa lapis hingga di antara hidup mati itu yang kosong sejajar canda-riang ikut berkabung atas ulangan-ulangan kata.


dunia ini-dunia ini lihatlah indah bukan? aku tak bisa menangis tak bisa tertawa tak bisa bungkam sahaja. lirik-lirik mengalir begitu deras tercurahkan setengah sadar karena tiang sandaran tercerabut ke atas malam-malam menggila nikmatnya itu melumat kesendirian terlaknat. aku ingin marah, aku ingin sakit, aku ingin senang menggerayangi lagi sisi emosi kemanusiaan yang wajar sekaca pembajak berpesta atas rampasan atau mengutuki redup bintang-bintang keberuntungan.

kau, di mana akan engkau pancangkan pasak-pasak itu? kulihat ke mana saja diajak berlari menerus hingga pori-pori tak lagi berpeluh, mungkin tak tertemukan tanah basah mudah mengeras di dunia carut-marut dunia masa kecil dahulu.

masih ingin kutulis ejaan-ejaan informasi terpotong karena arah angin aneh tak menentu. masih ingin kupunahkan gelembung harapan meninggi, lagi-lagi terheran membaca arah angin aneh tak menentu.

ingin kutulis segala penyesalan agar tak pernah terulang dan mengendap lagi dalam penjara hari yang bungkam tak bergetar, tapi ini kunimati sebagai nuansa-nuansa masa mudaku yang pernah menggila oleh guncangan-guncangan rimbun tak beriak dan sama sekali tak sengaja pernah kuundang.

Jan '07



Dicatat oleh Sajak Masisir, Jam 4:11 AM |    




Hadir dari sajak-sajak tercecer, kemudian kami kemas sebagai catatan-catatan duplikat hati yang acap kali meraung menyuarakan irama-irama kebebasan, kesefahaman, penolakan, penyesalan, kritik, keindahan dan romantisme. mungkin hanya rangkaian huruf-huruf setengah jadi, namun izinkanlah ianya dinamai sebagai sajak. Hanya untuk menjembatani inspirasi-inpirasi terpasung, sangat sayang jika sekedar tertoreh di atas lembaran kertas-kertas usang.



Jumlah Pengunjung
Sejak April 2007

Best View : IE, 1024x768 px


Powered by Yahoo Groups
© 2007 TintaKita Corporation
Design : abditea. All Rights Reserved
Powered By : blogger.com & aoshartos.com