berdiri... aku terpaku dalam kelam meniti masa dalam sebuah penantian onak duri tak lagi aku hiraukan demi gapai sebuah impian dalam gelapnya malam aku hanya mampu bersimpuh dengan uraian bening bening kaca yang membaur iringi sajak sajak-Mu pesona keindahan alam terkadang gelak tawa membuat pilu hati yang terluka menyayat jiwa yang sedih yang s'lalu berharap akan sebuah kedamaian dalam cita dan cinta
Hadir dari sajak-sajak tercecer, kemudian kami kemas sebagai catatan-catatan
duplikat hati yang acap kali meraung menyuarakan irama-irama kebebasan,
kesefahaman, penolakan, penyesalan, kritik, keindahan dan romantisme. mungkin hanya rangkaian
huruf-huruf setengah jadi, namun izinkanlah ianya dinamai sebagai sajak. Hanya untuk menjembatani inspirasi-inpirasi terpasung, sangat sayang jika sekedar tertoreh di atas
lembaran kertas-kertas usang.