<body bgcolor="#F3F4F7" leftmargin="0" topmargin="0" rightmargin="0" bottommargin="0" onLoad="MM_preloadImages ('http://i1110.photobucket.com/albums/h441/sajakmasisir/jpg/banner_4ganti.gif')"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5375152\x26blogName\x3dSajak+Masisir+(Blog+Beranda)\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://blogberanda.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://blogberanda.blogspot.com/\x26vt\x3d-7674209251681268987', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 






 
Salam, Selamat datang di Komunitas Sajak Masisir  

Dikirim 1.1.09    
Selamat Tahun Baru, Bumi! 

Selamat tahun baru, bumi!
Masih bertahankah engkau
oleh segenap kebiadaban,
kemunafikan, ketamakan,
dan kecongkakan kami?

Masih sabarkah engkau, bumi
menyaksikan setiap perjalanan angin,
pergantian musim, pergeseran tahun,
sementara tubuhmu kian menepi
terkikis rakus oleh para 'tikus'?

Hingga kapankan, bumi
engkau akan memaklumi
ulah manusia tak manusiawi?
Mereka tak saja menindasmu,
namun membahayakan diri sendiri
dengan eksploitasi, menggunduli,
melubangi juga mengotori.

sekali lagi aku menanyaimu, bumi:
"Kapankah kau akan benarbenar marah?"

"Nanti,.. ketika mentari telah berpindah arah!
Tatkala Tuhan menurunkan titah!"

"Oh...betapa misteri jawabanmu!
Aku takut manusia tak jua insaf.
Hingga kau murka tibatiba!"

"Bukankah aku telah sering menebar tanda;
banjir, longsor, gempa. Apa tak cukup makna?"

"Kamu benar, bumi. Tapi, kami, manusia, memang bebal!"

Bebal, bebal, bebal
semakin tebal
menebal
hingga gelap menggumpal
menyelimuti hati,
dan akal.[]

Kairo, Kamis, 1 Januari 2009.



Dicatat oleh Sabdapena, Jam 8:47 AM |    




Hadir dari sajak-sajak tercecer, kemudian kami kemas sebagai catatan-catatan duplikat hati yang acap kali meraung menyuarakan irama-irama kebebasan, kesefahaman, penolakan, penyesalan, kritik, keindahan dan romantisme. mungkin hanya rangkaian huruf-huruf setengah jadi, namun izinkanlah ianya dinamai sebagai sajak. Hanya untuk menjembatani inspirasi-inpirasi terpasung, sangat sayang jika sekedar tertoreh di atas lembaran kertas-kertas usang.



Jumlah Pengunjung
Sejak April 2007

Best View : IE, 1024x768 px


Powered by Yahoo Groups
© 2007 TintaKita Corporation
Design : abditea. All Rights Reserved
Powered By : blogger.com & aoshartos.com