<body bgcolor="#F3F4F7" leftmargin="0" topmargin="0" rightmargin="0" bottommargin="0" onLoad="MM_preloadImages ('http://i1110.photobucket.com/albums/h441/sajakmasisir/jpg/banner_4ganti.gif')"><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5375152\x26blogName\x3dSajak+Masisir+(Blog+Beranda)\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://blogberanda.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://blogberanda.blogspot.com/\x26vt\x3d-7674209251681268987', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
 
 






 
Salam, Selamat datang di Komunitas Sajak Masisir  

Dikirim 18.11.07    
PENYAIR-PENYAIR [yang] PERGI 



pernah beberapa kali kita bersua
di kafe-kafe
di jalanan-jalanan
di bawah pepohonan
di temaram tiang-tiang listrik
di gedung-gedung kubus

apa yang membuat kalian berlari?
masa depan yang labirin?

aku bersumpah demi tanah yang kita pijaki
aku bersumpah demi bait-bait yang memaki
ada yang terkapar hari ini

katakan, kalian rindu arakan kata-kata

terlalu singkat,
urusan kita dengan puisi belum selesai
terlalu singkat,
urusan kita dengan puisi belum selesai

berjanjilah padaku!
janji yang benar-benar janji
janji yang benar-benar tak akan terpungkiri
berjanjilah padaku!

jika suatu saat syair-syair itu menghantui
janganlah lagi berlari
jika suatu saat syair-syair itu menghantui
janganlah lagi mencaci
berjanjilah padaku!

rupanya kita harus mencari
mencari tempat yang abadi

karena berkali-kali didepak itu kata
ia akan hadir kembali dengan muka yang sama
karena berkali-kali didepak itu masa
ia akan hadir kembali dengan muka yang sama

maka mungkin hanya surga dan neraka
itulah yang abadi, katanya!

semoga saja kita masih bisa membacakannya
dengan selaksa bidadari sebagai latar nada-nada
atau kalaupun takdir menyeret kita ke neraka
di antara jerit-jerit parau karena siksa dosa-dosa
semoga saja kita masih bisa membacakannya

berjanjilah padaku!
di surga atau neraka kita masih akan tetap
membacakan puisi-puisi itu, seperti
pernah kita membacakannya

di kafe-kafe
di jalanan-jalanan
di bawah pepohonan
di temaram tiang-tiang listrik
di gedung-gedung kubus

dan jika memang surga dan neraka itu
pun masih memisahkan,
biarlah malaikat mempertemukan kita
di gerbang antara surga dan neraka
semoga saja Tuhan dan malaikat masih punya cinta

Oktober 2007


Dicatat oleh Unknown, Jam 12:45 AM |    



LAUT [yang] MANJA 



OMBAK Mengamuk,
menabraki tanggul-tanggul
meloncati jalan-jalan
memandikan lampu-lampu
percikan-percikan

OMBAK Mengamuk,
merusak pesta-pesta
mempermainkan pelancong-pelancong
menghentikan laju-laju
geliat-geliat

OMBAK Mengamuk,
dan retak-retak
tambahan-tambahan tanggul
pelancong pergi-pergi
mungkin, belaian-belaian

Alexandria, 111107


Dicatat oleh Unknown, Jam 12:41 AM |    




Dikirim 7.11.07    
Aku adalah Kamu 

Puisi Phie

kalimat Aku adalah Kamu
nasib

tapi
aku tidak pernah bertemu dengan Kamu
kapan kita bertemu?
marilah kita bertemu
tak perlu gengsi
karena Aku adalah Kamu sendiri

ayat-ayat Aku
tak pernah terbaca
keranjang cucianku penuh
diatas kakus aku terus menulis

di sekolah, hujan gemericik
teman tertawa
karena aku gila
kata mereka



padahal Aku adalah Kamu
Tuhan, bagaimana ini?
Aku adalah Kamu,
benar kan?

kalau salah,
ya sudah
biar aku menjadi diriku sendiri
yang tetap dalam diriku

nyawaku sudah terbekap
dalam jasadku sendiri

hari ini ada berita
anak-anak membunuh orang tuanya
hari ini ada berita
orang tua memperkosa anaknya
hari ini ada berita
guru-guru banyak yang sakit jiwa
hari ini ada berita
kiyai-kiyai jadi preman
mau insaf susah

merah putih cemang cemong
tak lagi bisa disebut negara
karena hanya mengkonsumsi
selangkangan, paha, dan juga buah dada.

nikmatMu bukan nikmatku
tapi, nikmatku adalah nikmatMu.



Dicatat oleh fuddyduddy, Jam 7:06 AM |    




Dikirim 6.11.07    
Kereta Tua 

Puisi Luthfie el-Ans

Sesekali aku ingin menaiki kereta itu,
Kereta tua yang aku temukan di antara menara-menara
Oh…lajunya yang tak lagi kencang
Entah melambangkan kesabaran atau kelalaian?

Aku sengaja menumpang kereta itu
Sembari menanti senja menutup hari
Oh…betapa lambatnya ia membawaku
Menggoyang-goyang tubuhku
Di dalam gerbongnya yang telah renta

Di sebuah kereta tua itu,
Aku membayangkan hidupku
Menghayati sisa umurku

Betapa pagi begitu cepat disapu siang
Dan sore baru memburu, tiba-tiba dilipat malam

Oh…duhai sang waktu..!
Engkau begitu kencangnya berlari
Bahkan tak mau istirahat barang sedetik
Sementara aku berada di titik beku
Di umurku yang beranjak dewasa
Namun semangat dan kepahaman akan tujuan hidup tak kunjung menyatu
Wadag kurusku renta
Seperti gerbong si kereta tua.

Maka dari kereta itu pula
Aku ingin kembali menyadarkan diri
Betapa pentingnya masa muda
Untuk berlomba dan berkejaran memburu waktu
Lalu mencipta…sebuah keberadaan yang bermakna!
Bukan keberadaan yang tiada?
(Pertigaan Kampoeng 10, 26 Oktober 2007 – 22.50)



Dicatat oleh Sabdapena, Jam 11:33 PM |    




Dikirim 4.11.07    
Kutantang Matahari ! 

Puisi ma’mum bingung

ini hari aku menantang matahari
kan kutenggelamkan ia di lautan tak bertepi
hingga tak bisa ia mengatur waktu dan berhenti
namun sayang.....
sebelum kutantang ia telah jadi usang
patut kusebut rongsokan yang selayaknya kutendang.

"hai..matahari !!!
kini aku merajai hari, dan ingat aku takkan mati sebelum berarti!"

dan matahari yang kian hari kian usang selalu saja nyembulkan sinar kehangatan melalui celah-celah cendela kamar,seperti tak tertantang!!!

25/10/2007







Dicatat oleh fuddyduddy, Jam 8:39 AM |    




Dikirim 2.11.07    
SETANPUN MENJERIT 

Puisi Bang Jafar

ya weily ya weily ya weily
Celaka
O Celaka
habislah
O habislah
Rugi,rugi rugi
siasia sia sia sia sia
Lelah
O lelah
mereka kembali O kembali
Nafsunya
dingin oleh sabar
Rakusnya pudar oleh syukur
Resahnya
luntur oleh tawakkal,sabar, dan ikhlas
Puasa membakar raga
Darah bersih oleh zakat

Celaka
O celaka
Benci jadi suka
Dendam jadi padam
tegang jadi riang
hasut jadi surut
setahun ku isi dosa hari ini
habis,habis, tak tersisa
mereka kembali
mereka kembali
celaka
O celaka
O

akhir puasa 1428 .h



Dicatat oleh fuddyduddy, Jam 5:39 AM |    




Dikirim 1.11.07    
Ya Allah… 

Puisi Laily Q

Ya Allah…
Tiap aku menyelesaikan kewajiban lima waktuku
Saat kutengadahkan kedua tanganku pada-Mu
Saat aku mendekat-Mu dalam tiap sujudku
Slalu tak mampu kumemohon pada-Mu
Slalu tak mampu kuberucap sesuatu pada-Mu
Hamba terlalu malu
Hamba terlalu malu
Hamba terlalu malu
Nikmat-Mu yang mana yang belum hamba rasai
Nikmat-Mu yang mana yang belum hamba dekap
Hamba hanya tak mampu untuk mensyukurinya
Hamba slalu tak mampu mensyukuri segala nikmat yang Kau anugerahkan
Hingga hamba terlalu malu
Memohon sesuatu meski itu hanya setitik maghfirah-Mu

Namun Ya Allah…
Jika hamba tak memohon kepada-Mu
Alangkah angkuhnya diri yang renta ini
Jika hamba tak memohon pada-Mu
Alangkah sombong jasad yang ruhnya dalam genggaman-Mu ini
Jika hamba tak memohon pada-Mu
Kepada siapa lagi hamba memohon ?
Kepada siapa lagi hamba menengadah ?

Ya Allah…
Meski kata ini tak pantas aku haturkan atas segala kepongahanku yang tak mampu mensyukuri segala karunia-Mu
Izinkanlah hamba Ya Rabb…
Izinkanlah…
Izinkanlah…
Izinkanlah aku untuk dapat mensyukuri segala nikmat-Mu

Sepertiga malam, sabi' 28 Oktober 2007


Dicatat oleh fuddyduddy, Jam 7:03 AM |    




Hadir dari sajak-sajak tercecer, kemudian kami kemas sebagai catatan-catatan duplikat hati yang acap kali meraung menyuarakan irama-irama kebebasan, kesefahaman, penolakan, penyesalan, kritik, keindahan dan romantisme. mungkin hanya rangkaian huruf-huruf setengah jadi, namun izinkanlah ianya dinamai sebagai sajak. Hanya untuk menjembatani inspirasi-inpirasi terpasung, sangat sayang jika sekedar tertoreh di atas lembaran kertas-kertas usang.



Jumlah Pengunjung
Sejak April 2007

Best View : IE, 1024x768 px


Powered by Yahoo Groups
© 2007 TintaKita Corporation
Design : abditea. All Rights Reserved
Powered By : blogger.com & aoshartos.com