Kumandang ketauhidan menggelegar
disetiap kota kampung bahkan disetiap sudut negara
namamu begitu agung
keberadaanmu begitu samar namun nyata
lihatlah di menara menara sudut-sudut bangunan rumahmu
begitu kental atasmu
wahai manusia-manusia akankah kau mengetahui
siangmu bak terpaan gemuruh ombak
yang membentang dari sudut ke sudut
malammu bak tiupan angin aliran syahdu irama kebahagiaan
tekadmu lurus niatmu tulus serta hatimu lurus
tergoyahkah kau dengan bisikan-bisikan kedholiman
ketegaranmu kini dalalam cobaan bisikan-bisikan kekalahan
akankah terus sejalur dengan aturan ritma
yang terpampang di dinding dinding ketauhidan
keberadaanmu kini dalam cobaan keabadian