Ya lahwi, hatiku dirundung duka merajut benang hampa
Ya lahwi, jendelajendelamu telah terkunci, hanya tertinggal sepi
Ya lahwi, kutinggal sepi kurengkuh gaduh
Ya lahwi, kau usir aku "Pergilah!" katamu
Ya lahwi, "Kenapa?" Tanyaku padamu
Ya lahwi, "Begitulah!" Jawabmu
Ya lahwi, Lalu kataku, "Ya sudah, aku pergi!"
Antara Husein dan Makram Abied, 9 September 2003.
*"Ya lahwi!" adalah ungkapan dalam bahasa sehari-hari Mesir yang dapat diartikan dengan "Amboi!" dalam Bahasa Indonesia, lebih nikmat jika diucapkan dengan suara yang agak meninggi, "Ya lahwiiii...."
Hadir dari sajak-sajak tercecer, kemudian kami kemas sebagai catatan-catatan
duplikat hati yang acap kali meraung menyuarakan irama-irama kebebasan,
kesefahaman, penolakan, penyesalan, kritik, keindahan dan romantisme. mungkin hanya rangkaian
huruf-huruf setengah jadi, namun izinkanlah ianya dinamai sebagai sajak. Hanya untuk menjembatani inspirasi-inpirasi terpasung, sangat sayang jika sekedar tertoreh di atas
lembaran kertas-kertas usang.